wibiya widget

Minggu, 18 Maret 2012

Mengimplementasikan Budaya Kepemimpinan di Sekolah

Mengimplementasikan Budaya Kepemimpinan di Sekolah
Oleh: Inggried Dwi Wedhaswary | Kamis, 9 Februari 2012 | 16:26 WIB
Tema: Pendidikan


JAKARTA, KOMPAS.com – Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) 12 Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, yang menjadi sekolah negeri pertama berbasis karakter kepemimpinan di Indonesia, menggelar pelatihan Implementasi Budaya I. Pelatihan yang digelar beberapa hari lalu ini, diikuti oleh para guru, komite sekolah, serta staf administrasi SDSN 12 Benhil.

Implementasi Budaya I merupakan bagian dari penerapan program The Leader in Me, setelah sebelumnya ada Vision Day dan pelatihan The 7 Habits of Highly Effective Educators oleh Dunamis Foundation. Direktur Dunamis Foundation Andiral Purnomo mengatakan, The Leader in Me merupakan program membangun karakter anak didik sejak dini melalui pengembangan karakter kepemimpinan pendidikan dengan pembentukan budaya sekolah.

Proses implementasi diawali dengan pembentukan budaya kepemimpinan di sekolah yang meliputi tiga tahapan yaitu Vision Day, Pelatihan The 7 Habits of Highly Effective Educators, dan Pelatihan Implementasi Budaya Level 1. Fase ke-2 dalam tahap implementasi adalah aplikasi penggunaan alat bantu untuk penerapan budaya kepemimpinan di sekolah dan ditunjang dengan pelatihan Implementasi Budaya Level 2. Sementara itu, fase ke-3 implementasi adalah memaksimalkan hasil dari penerapan budaya kepemimpinan.

“Tujuan dari pelatihan implementasi budaya level 1 adalah untuk mempersiapkan guru dan manajemen sekolah untuk mengimplementasikan budaya kepemimpinan di SDSN 12 Benhil,” tambah Andiral.

Pelatihan implementasi budaya level 1 The Leader in Me di SDSN 12 Benhil difasilitasi langsung oleh Andiral dan membahas mengenai enam pilar pendukung penerapan The Leader in Me yang menggunakan pendekatan menyeluruh termasuk dengan pemberian keteladanan (modeling), lingkungan sekolah yang mendukung (environment: lihat-dengar-rasa), materi ajar (curriculum), cara penyampaian (instruction), hingga system (systems), dan tradisi kepemimpinan (traditions) yang diselaraskan dengan visi dan misi sekolah bersangkutan.

Program The Leader in Me menggunakan pendekatan menyeluruh (whole-school approach). Pendekatan ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada siswa, melainkan juga kepada guru, manajemen sekolah hingga orang tua murid untuk memiliki karakter kepemimpinan melalui prinsip universal 7 Habits. Program The Leader in Me sendiri diadopsi dari prinsip The 7 Habits of Highly Effective People karya DR. Stephen R. Covey yang telah disesuaikan penerapannya untuk lingkungan sekolah.

Para siswa SDSN 12 Benhil pun diharapkan dapat belajar bagaimana menerapkan The 7 Habits dalam kegiatan mereka sehari-hari, baik dalam pelajaran dan perilaku sehari-hari. Program diberikan kepada anak didik melalui transfer knowledge dari para pendidik, baik melalui materi ajar kurikulum, juga melalui teladan seluruh guru dan komponen sekolah, hingga praktek-praktek kepemimpinan di dalam dan luar kelas.


Kunggulan: Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) 12 Bendungan Hilir ini sudah sangat tepat dengan menyediakan pelatihan kepemimpinan. Tidak di semua sekolah dasar mempunyai program seperti ini, apalagi tidak hanya guru dan siswa saja yang bisa mengikuti pelatihan tersebut, melainkan para orang tua murid pun bisa mengikutinya. Jadi tidak hanya belajar tentang pengetahuan sekolah dasar saja, tetapi para siswa pun mendapatkan ilmu tentang pembentukan budaya kepemimpinan yang nantinya akan mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kelemahan: Program ini hanya diberikan di sekolah dasar saja, sampai saat ini program The Leader in Me belum dapat saya temukan di sekolah menengah ataupun lanjut maupun perguruan tinggi. Padahal semua masyarakat perlu dilatih budaya kepemimpinannya.

Program ini sangat baik diterapkan di kalangan siswa agar siswa dapat memiliki karakter sebagai seorang pemimpin dan agar dapat menghargai dan menghormati seorang pemimpin. Jika siswa sudah bisa menerapkan budaya tersebut, maka kelak mereka akan menjadi seorang pemimpin yang berguna. Tidak hanya untuk siswa saja, guru pun dapat menerapkan budaya kepemimpinan tersebut dihadapan siswa agar kelak dapat dicontoh dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.