wibiya widget

Sabtu, 03 Desember 2011

Kita adalah Manusia


Selama sembilan bulan manusia berada di ruangan yang sangat gelap gulita, pengap tidak ada udara, dan juga sempit. Hanya mampu memejamkan mata, berputar mengikuti ruangan yang tersedia. Kalau saja bisa teriak mungkin ia akan berbicara " tolong segera bawa saya dari tempat yang sempit ini" tetapi apa daya, manusia belum mampu melakukan hal yang maksimal. Manusia sangat lemah ketika berada di dalam perut, begitupun ketika ia keluar dari kandungan seorang ibu. Ya, manusia terlahir sangat lemah, hanya mampu menangis dan menangis tanpa berkata apapun.
Ketika manusia pertama kali menghirup udara dunia, ia berkata dalam hatinya "saat ini aku telah bebas dari ruangan gelap nan sempit, bahagianya aku dapat menyentuh dunia" dan lagi ia hanya bisa berbicara dalam hatinya, atau mungkin hanya lewat tangisanlah ia dapat menyampaikan apa yang ia rasakan. Lalu apakah hanya dengan tangisan manusia dapat mengekspresikan apa yang ia rasakan? tidak selamanya tangisan akan melekat pada diri kita, tangisan bukanlah kunci dari segala sesuatu yang kita rasakan.
Pada dasarnya manusia memang lemah, tetapi tidak selamanya manusia seperti itu. Kita bisa menjadi sesosok yang sangat kuat, sangat hebat. Perjuangan kita dari awal yang terlahir sebagai manusia yang lemah bukanlah sesuatu yang sangat mudah, bukanlah sesuatu yang sepele atau tidak bernilai. Perjuangan kita untuk tumbuh menjadi seorang manusia yang sempurna adalah hal yang paling berharga, perjuangan kita menjalani hidup ini dengan berbagai tantangan dan rintangan mampu kita lewati dengan kesabaran dan kegigihan kita. Kita mampu menjadi seorang manusia yang berguna bagi siapapun, kita kuat dan hebat karena kita adalah manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Disini