wibiya widget

Senin, 08 Oktober 2012

Kejujuran Demi Kebaikan


Ditengah merajalelanya korupsi di negeri ini, ada sejumlah pemuda, guru, bahkan siswa smp yang melawan kejahatan korupsi dengan cara masing-masing.
Pak basuki, seorang guru matematika yang merangkap sebagai kepala sekolah di sekolah kanisius kudus mengadakan jam khusus PAK (pendidikan anti korupsi) dan juga sejak tahun 2006 semua guru dan siswa memakai pin yang bertuliskan SMK Anti Korupsi. Selain itu pihak sekolah pun menyediakan warung kejujuran, telepon kejujuran, dan permainan ular tangga anti korupsi. Warung korupsi disini yaitu semua siswa yang ingin membeli alat-alat sekolah maka mereka melakukan transaksi jual beli sendiri tanpa ada penjualnya, pada warung tersebut disediakan kotak uang dan yang membeli alat-alat tulis di warung kejujuran tersebut harus menulis barang yang telah mereka beli di buku lunas yang disediakan. Pada warung kejujuran ini pun bagi siswa yang tidak mempunyai uang boleh menghutang terlebih dahulu, tetapi ada waktu tertentu dimana mereka harus melunasinya. Kondisi warung kejujuran saat ini lebih sehat dibandingkan sebelumnya, artinya kebanyakan siswa telah melakukan kejujuran dalam bertransaksi jual beli secara mandiri meskipun masih ada beberapa siswa yang belum jujur.
Selanjutnya yaitu telepon kejujuran. Pada tahun 2006 semua siswa diperbolehkan membawa handphone, tetapi pada saat acara belajar mengajar semua handphone harus dikumpulkan. Suatu waktu ada satu handphone yang hilang dan pihak sekolah harus mengganti kerugian tersebut kepada pemiliknya. Dari peristiwa itulah maka muncul ide untuk mengadakan telepon kejujuran, dimana pihak sekolah menyediakan beberapa telepon selular baik GSM maupun CDMA. Awalnya memang kebanyakan siswa yang tidak jujur pula, dimana pada telepon kejujuran ini pihak sekolah merugi karena banyak pulsa yang hilang tanpa ada pembayaran dari pemakai. Namun pada saat ini sudah lebih baik dan semua siswa pun tidak ada yang membawa handphone.
Selain warung kejujuran dan telepon kejujuran pihak sekolah kanisius pun mengadakan permainan ular tangga kejujuran, dimana pada permainan ini digambarkan kejahatan-kejahatan seperti korupsi yang mana bila ada pemain yang menempati posisi bergambar penjahat maka si pemain harus masuk ke dalam penjara.
Di kota Kediri seorang warga yang bernama Abdul Mukti Muraharjo membuka kios bensin kejujuran, kios ini berdiri sejak juni 2011. Pada kios miliknya bertuliskan spanduk “ kios bensin kejujuran menuju kejujuran”. Awalnya ide muncul ini yaitu pak Basuki melihat orang yang kesulitan mencari bensin, pada saat itulah pak Basuki mempunyai keinginan untuk membuka kios bensin dengan menerapkan sistem kejujuran. Kios bensin kejujuran ini tentu tidak langsung berjalan dengan baik, banyak hal-hal yang menunjukan ketidakjujuran masyarakat. Contohnya ada beberapa masyarakat yang membayar bensin dengan uang palsu, bahkan ada juga yang mengambil uang di dalam toples kejujuran. Diperkirakan sampai saat ini Pak Basuki telah mengalami kerugian sebanyak 5 juta rupiah, tetapi Pak Basuki tidak menyerah untuk menerapkan sistim kejujuran pada masyarakat melalui kios bensinnya tersebut.
Satu lagi yang menjadi kebanggaan bangsa ialah seorang siswa kelas 2 SMPN Bandung, Fahma W. Rosmansyah berhasil menciptakan aplikasi game anti korupsi dimana di dalam game ini terdapat burung garuda sebagai pemeran utamanya yang menembak-nembakan tikus. Tikus ini diibaratkan sebagai koruptor, mengapa tikus dan mengapa burung garuda? Karena tikus suka mengambil yang bukan haknya atau mencuri, burung garuda diibaratkan sebagai Negara Indonesia yang melindungi bangsa dari para tikus-tikus atau koruptor. Pada game ini musiknya menggunakan musik dari Saung Angklung Ujo, agar tidak terlepas dari kebudayaan yang ada maka Fahma menggunakan musik tersebut sebagai pelengkap dalam game ini. Permainan ini yang bernama  “Raid The Rats” mengajarkan setiap orang untuk tidak melakukan korupsi.
Dari beberapa apresiasi kejujuran tersebut terlihat bahwasanya Negeri Kita memiliki beberapa Orang-orang hebat yang dapat mengingatkan kepada semua masyarakat bahwa kejujuran itu harus ditanamkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari terutama pada diri kita sendiri.
Korupsi di Negeri ini sudah sangat merajalela, banyak para koruptor yang memakan bukan haknya atau mereka menggunakan uang rakyat demi memenuhi kebutuhan mereka pribadi tanpa memikirkan rakyat kecil yang mengalami kemiskinan. Padahal banyak sekali rakyat yang harus dilindungi dibandingkan para koruptor yang seenaknya menggunakan uang rakyat. Kejujuran-kejujuran yang diciptakan oleh beberapa orang diatas sangatlah baik untuk kita tiru, dari hal-hal kecil yang mencerminkan kejujuran maka kita akan lebih sadar bahwa jujur itu memang diperlukan dalam hal apapun. Jujur inilah yang harus ditanamkan dalam diri kita karena dengan kejujuran maka kita tidak akan melakukan korupsi yang merugikan banyak orang.
Hal-hal kecil yang bersifat tidak jujur atau merugikan orang lain maka bisa disebut juga sebagai korupsi, contohnya mencontek, bolos sekolah, menyogok, dll. Banyak anak-anak kurang mampu yang masih harus diperhatikan pendidikannya dan juga banyak orang-orang sakit yang tidak mampu membiayai pengobatannya sendiri. Namun lagi-lagi pemerintah kurang memperhatikan hal tersebut secara detail. Seharusnya ada tindakan lebih tegas lagi untuk memberantas para koruptor di Negeri ini agar masyarakat tidak merasa sangat dirugikan, para koruptor hanyalah sampah yang selalu mengotori Negeri kita. Dengan memberantas para koruptor di Negeri ini maka rakyat kecil bahkan semua kalangan pun akan merasa bangga terhadap Negara Indonesia yang terbebas dari tikus-tikus tidak bertanggung jawab yang selalu mencuri hak orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Disini