wibiya widget

Selasa, 28 Desember 2010

Contact Lense

Contact Lense Fever

Sob, jaman sekarang udah bukan pemandangan aneh lagi bila kamu lihat temanmu yang sama-sama orang Indonesia asli dengan warna kulit sawo matang, matanya berwarna biru. Bahkan warna mata cokelat, hijau, sampai yang ekstrim, seperti warna ungu atau merah, bisa saja kamu jumpai pada saat-saat tertentu. Misalnya dalam event pesta kostum atau atraksi pensi. Yap! punya mata berwarna-warni di jaman sekarang memang bukan hal yang mustahil lagi. Thanks to contact lense technology.

Meski pake lensa kontak memang keren dan bisa bikin lebih pede. Sebetulnya aman ga sih?
Atau ada bahaya apa saja yang mungkin terjadi akibat pemakaian lensa kontak?
Kita mesti tau nih informasi tentang si lensa kontak.

Pertama, kita mesti paham dulu ihwal kontak lensa itu sendiri. Lensa kontak adalah "benda asing" bagi mata, karena ia ditempelkan pada kornea. Lensa kontak terdiri dari dua jenis: lensa kontak lunak (soft contact lense) yang berkadar air tinggi, dan lensa kontak keras (rigid contact lense).
Efek pemakaian lensa kontak itu sendiri berbeda-beda pada pada setiap orang. Soalnya, ini tergantung pada reaksi tubuh saat menerima masuknya benda asing itu ataupun pengaruh alergi (yang kemungkinan bisa timbul), yang tentunya berbeda pada setiap individu. Intinya, lambat atau cepat reaksinya, mata kita memang terganggu dengan pemakaian lensa kontak. Apalagi kalau dipakai dalam jangka waktu panjang (seharian) dan selama bertahun-tahun.

Akibat apa saja yang bisa terjadi pada mata?
1. Pengaruh pada Kelopak Mata:
• Otot kelopak bisa jadi mengalami gangguan, karena kerjanya bertambah. Kelopak atas bisa terkesan jadi lebih randah dan mata terlihat lebih mengecil (pseudoptosis).
• Gesekan yang terus menerus antara selaput bagian dalam kelopak mata bagian atas dan lensa kontak, baik lensa yang lunak maupun lensa yang keras, bisa menimbulkan konjungtivitis kronis yang disebut GPC (giant papillary conjunctivitis).
• Deposit atau kotoran tak kasatmata yang melekat pada lensa kontak dapat menjadi antigen, pencetus reaksi radang. Akibatnya bisa menjadi penebalan mata, timbul bintik-bintik yang makin lama makin besar pada lapisan kelopak, disertai rasa gatal, berair, merah, banyak kotoran mata, bahkan bisa membuat rabun.
• Lensa kontak keras ada kalanya terjepit diantara kelopak mata. Ini dapat merangsang timbulnya peradangan , pembentukan kista, melukai mata, bahkan infeksi konjungtiva.

2. Pengaruh pada Lapisan Air Mata
Lapisan air mata tuh penting untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan mata. Fungsi air mata antara lain untuk membersihkan debu atau kotoran yang masuk ke mata, dan sebagai pelumas agar mata terasa nyaman. Juga untuk memberi suplai oksigen, nutrisi, dan antibody, yang merupakan daya pertahanan mata terhadap kuman infeksi. Lensa kontak yang kita pakai ternyata bisa sangat mengganggu lapisan air mata ini. Pada lensa kontak jenis lunak, ia bersifat mengandung kadar air tinggi. Untuk mempertahankan kadar air tersebut, lensa kontak ini justru akan makin banyak menyerap air mata sehingga mata jadi terasa kering, perih, gatal, atau terasa seperti ada pasir yang mengganjak di dalamnya. Lama-lama mata bisa jadi merah. Jika dibiarkan berlarut-larut dengan kita memakai lensa kontak setiap hari, ini bisa menimbulkan kerusakan sel-sel kornea dan infeksi.

3. Pengaruh pada Kornea
• Kekurangan oksigen pada mata (hypoxia).
Mata juga memerlukan oksigen, yang sebagian diperoleh langsung dari udara melalui lapisan mata. Lensa kontak ibarat perisai buruk, yang justru akan menghambat aliran oksigen ke kornea mata. Apalagi jika lensa kontak dipakai saat tidur. Sel permukaan kornea bisa lebih cepat rusak hingga timbul pembuluh darah baru dan menipiskan kornea. Daya tahan kornea mata terhadap kuman infeksi pun akan menurun (ischaemic).
• Trauma yang mungkin trejadi saat pemasangan atau pelepasan lensa kontak (meskipun kecil, misalnya terasa sakit saat jari kita memasang lensa kontak ke mata) ternyata tidak menutup kemungkinan menimbulkan infeksi pada permukaan mata.
• Alergi bisa terjadi pada kornea, akibat bahan kimia yang terkandung dalam cairan lensa kontak. Mata menjadi merah, bengkak, berair, dan terasa perih.
• Infeksi kornea mata yang disebabkan oleh kuman pseudomonas, jamur atau acanthamoeba, bisa timbul bila kita terlalu sering memakai lensa kontak. Soalnya, daya pertahanan mata sudah sangat menurun. Kalau sudah terkena infeksi seperti itu, pengobatannya butuh waktu yang lama dan harus intensif dilakukan. Jika tidak, mata bisa terancam buta. Nggak mau doong!

Koq jadi serem ya? Terus apakah kita nggak bisa ikut-ikutan bergaya keren memakai lensa kontak? Nggak usah jadi parno juga, sih. Asal kita mengikuti saran pencegah efek negative berikut ini. Kita boleh koq pakai lensa kontak.

What to do:
• Rajin membersihkan deposit alias kotoran apapun pada lensa kontak sesuai petunjuk dan dengan kondisi tangan yang steril. Terutama saat akan dipakai dan saat setelah dipakai (jangan menunda-nunda, ya).
• Kurangi jam pemakaian lensa kontak. Usahakan tidak memakainya seharian, apalagi jika dalam periode bulanan hingga tahunan.
• Beli lensa kontak hanya di optik terpercaya, atas rujukan dokter. Pilih lensa kontak yang betul-betul terasa nyaman saat kamu gunakan, sekalipun kamu berniat memakainya Cuma buat gaya-gayaan. Kalau ada reaksi alergi seperti mata merah, tandanya mata kamu nggak cocok dengan lensa kontak tersebut.
• Beri perhatian pula pada cairan pembersih lensa kontak. Cairan pembersih lensa kontak yang masih tertinggal di dasar lensa kontak bisa menimbulkan kerusakan sel permukaan kornea. Juga perhatikan kandungan bahan cairan: Hidrogen Peroksida bisa menimbulkan gelembung pada lapisan kornea yang berpotensi membuat penglihatan rabun secara permanen, desinfeksi dan bahan pengawet thimerosal juga berpengaruh negative terhadap sel kornea mata.
• Kalau terlanjur timbul reaksi negative pada mata, segera kunjungi dokter mata. Dokter akan member terapi dengan obat tetes anti-alergi, anti-inflamasi, atau anti-infeksi, untuk menekan reaksi yang timbul tidak bertambah berat.

Tetap waspada ya kawan…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Disini